Nelayan Pulau Langkai dan Lanjukang Belajar Tata Kelola Gurita di Wakatobi

MAKASSAR, – Pada tanggal 8-13 November 2021, lima nelayan gurita mewakili masyarakat Pulau Langkai dan Lanjukang yang didampingi 3 orang tim Yayasan Konservasi Laut (YKL) Indonesia berkunjung ke Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

Para nelayan melakukan kunjungan belajar di wilayah dampingan Forum Kahedupa Toudani (Forkani), salah satu LSM yang bekerja dan fokus pada pendampingan masyarakat dan nelayan gurita di Wakatobi. Mereka belajar aspek tata kelola gurita berbasis masyarakat adat.

Tujuan kunjungan belajar ini untuk mengetahui isu, permasalahan, serta berbagi informasi yang berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya gurita berbasis masyarakat dari di Pulau Kaledupa.

Meningkatkan pengetahuan, bertukar ide, dan mempelajari proses yang bisa diadaptasi ataupun menjadi acuan pembelajaran dalam proses pengelolaan perikanan gurita berbasis masyarakat di Pulau Langkai dan Pulau Lanjukang.

Belajar bersama melihat morfologi gurita

Selanjutnya, memperkaya referensi strategi dan bentuk-bentuk pengelolaan gurita, tantangan dan peluang, serta solusi yang muncul dalam pengelolaan perikanan gurita sebagai bahan belajar dalam penyusunan strategi pengelolaan gurita berbasis masyarakat di Pulau Langkai dan Pulau Lanjukang.

Mendapatkan referensi dan pembelajaran tentang tugas dan peran para pemangku kepentingan (stakeholders) dalam pengelolaan perikanan gurita berbasis masyarakat khususnya di Pulau Kaledupa, Wakatobi.

Kunjungan belajar ini sebagai bagian dari pelaksanaan Program Peningkatan Ekonomi dan Konservasi Gurita Berbasis Masyarakat (Proteksi Gama) yang difasilitasi oleh Yayasan Konservasi Laut (YKL) Indonesia, atas dukungan Burung Indonesia dan Critical Ecosystem Partnership Fund (CEPF)

Diskusi mengenai data dan hasil penutupan wilayah penangkapan gurita

Sejumlah materi pembelajaran yang diterima terkait pengalaman pengelolaan perikanan gurita di Derawa, Kaledupa, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

Dari pembelajaran ini diketahui sejarah pengelolaan gurita yang ada di Wakatobi, bagaimana proses pelaksanaan pengelolaan gurita di Wakatobi, regulasi atau pengaturan pemanfaatan sumber daya gurita secara ramah lingkungan, serta perubahan dan dampak yang terjadi dalam pengelolaan gurita yang dirasakan masyarakat.

Peserta juga berkunjung ke lokasi pengelolaan gurita untuk mengetahui bagaimana karakteristik wilayah yang ada di Desa Derawa.

Pembelajaran lainnya terkait bagaimana masyarakat nelayan di daerah tersebut menginisiasi proses, strategi, menyusun dan membangun komitmen, serta menetapkan dan memberlakukan aturan berbasis masyarakat dalam pemanfaatan gurita.

Foto berasama dengan nelayan Pulau Darawa

Hal lainnya, diskusi antara nelayan Derawa dengan nelayan Pulau Langkai dan Lanjukang mengenai tata kelola gurita dengan sistem buka-tutup serta tantangan dan peluang dalam pemanfaatan sumberdaya gurita secara berkelanjutan.

Nelayan Pulau Langkai dan Lanjukang kemudian memberikan pandangannya terkait aspek pengelolaan di lokasi yang telah dikunjungi, serta berdiskusi terkait upaya perbaikan pengelolaan perikanan/Fisheries Improvement Project (FIP) dan pengelolaan berbasis masyarakat sebagai harapan bagi masa depan komoditas gurita secara lestari dan berkelanjutan.

Berita Terkait

Scroll to top