YKL Indonesia dan PELNI Sosialisasi Pentingnya Administrasi Kapal, Dampingi Nelayan Dapatkan Pas Kecil

YKL Indonesia dan PELNI Sosialisasi Pentingnya Administrasi Kapal, Dampingi Nelayan Dapatkan Pas Kecil

DONGGALA – Yayasan Konservasi Laut (YKL) Indonesia bersama PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) melaksanakan sosialisasi dan pendampingan bagi nelayan skala kecil di Kecamatan Banawa Selatan, Kabupaten Donggala. Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman tentang pentingnya kelengkapan administrasi kapal sekaligus mendampingi nelayan dalam proses pengurusan dokumen resmi Pas Kecil.

Tahap sosialisasi dilaksanakan pada 20–21 Juni 2025 dalam dua bagian. Pertama, sosialisasi dengan pihak terkait yang difokuskan pada penyampaian rencana kegiatan sekaligus koordinasi pelaksanaan. Kedua, sosialisasi bersama nelayan melalui pertemuan dan diskusi yang memberikan pemahaman mengenai manfaat administrasi kapal serta langkah-langkah pengurusan Pas Kecil.

Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan pendampingan langsung yang berlangsung pada 28 Juni hingga 22 Agustus 2025. Pada tahap ini, nelayan didampingi dalam menyiapkan dokumen pendukung. Untuk mempermudah proses, ketua kelompok nelayan diberi tanggung jawab mengoordinasikan pengumpulan berkas anggotanya, yang kemudian dilengkapi dengan surat keterangan dari desa atau kelurahan.

Jika berkas sudah lengkap, pengajuan permohonan pengukuran kapal dilakukan ke Kantor Kesyahbandaran. Syahbandar kemudian menjadwalkan pengukuran kapal, hasilnya diinput ke dalam sistem kesyahbandaran, hingga menunggu penerbitan Pas Kecil.

YKL Indonesia dan PELNI Sosialisasi Pentingnya Administrasi Kapal, Dampingi Nelayan Dapatkan Pas Kecil

Koordinator Networking YKL Indonesia, Adi Zulkarnain, yang memimpin kegiatan sosialisasi dan pendampingan ini menekankan arti penting tahapan tersebut.

“Sosialisasi dan pendampingan ini kami lakukan agar nelayan tidak hanya tahu manfaat Pas Kecil, tetapi juga paham langkah-langkah yang harus ditempuh. YKL bersama PELNI berkomitmen mendampingi sampai nelayan memiliki dokumen resmi, karena ini adalah pintu masuk untuk perlindungan hukum dan akses program pemerintah,” ujarnya.

Antusiasme nelayan terlihat sejak awal. Herlin, nelayan dari Desa Tosale, mengaku baru mengetahui adanya dokumen Pas Kecil serta tantangan dalam menyiapkan berkas.

“Kami baru tahu kalau ada yang namanya Pas Kecil dan ternyata ada banyak dokumen yang harus disiapkan, bahkan harus didaftarkan secara online. Tentu ini menyulitkan kami sebagai nelayan, sehingga kami sangat berterima kasih sudah ada pendampingan yang membantu sampai tahap ini,” ucapnya.

Dengan adanya tahapan sosialisasi dan pendampingan ini, nelayan Banawa Selatan diharapkan semakin siap memperoleh legalitas kapalnya sekaligus mendapatkan akses yang lebih adil terhadap program pemerintah dan dukungan untuk keberlanjutan perikanan.

YKL Indonesia dan PELNI Sosialisasi Pentingnya Administrasi Kapal, Dampingi Nelayan Dapatkan Pas Kecil

Berita Terkait

Scroll to top