Bersama-sama Melindungi Penyu di Taman Wisata Perairan (TWP) Kapoposang

PANGKEP – Yayasan Konservasi Laut (YKL) Indonesia bekerjasama dengan Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang Wilayah Kerja (Wilker) Taman Wisata Perairan (TWP) Kapoposang melaksanakan workshop dan kampanye pelestarian spesies penyu di Pulau Kapoposang, Pulau Papandangan dan Pulau Gondong Bali, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep).

Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari, mulai 14 Juni 2017 sampai 16 Juni 2017 ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai status perlindungan spesies penyu di TWP Kapoposang.

Kondisi populasi spesies penyu saat ini di TWP Kapoposang tidak jauh berbeda dengan tempat lain, dimana telur penyu diambil untuk dikonsumsi, praktek ini telah berjalan selama puluhan tahun dan telah turun temurun dari generasi ke generasi.

Sejatinya wilker TWP Kapoposang telah melakukan upaya untuk menanggulangi permasalahan tersebut dengan menginisiasi demplot penangkaran penyu serta membentuk dan mendampingi kelompok masyarakat “Bahari Lestari” yang fokus dalam pelestarian penyu di Pulau Kapoposang.

Namun seperti yang telah diketahui bahwa praktek ini sudah berlangsung sejak lama sehingga membutuhkan lebih banyak penjangkauan pada level komunitas dalam upaya memberikan edukasi melalui kampanye penyadaran, hal ini membutuhkan keterlibatan semua pihak, tidak hanya dari pengelola kawasan konservasi.

Kampanye Pelestarian Penyu di Pulau Gondong Bali

Kampanye kali ini mengangkat isu ancaman terhadap populasi spesies penyu yang telah mengalami penurunan secara drastis di seluruh perairan Indonesia. Aktivitas pemanfaatan penyu di perairan Indonesia sejak jaman dahulu diburu oleh masyarakat untuk daging dan telurnya dalam upaya mendapatkan sumber protein alternative, seiring berkembangnya zaman kebutuhan terus meningkat kemudian berkembang menjadi komersil dan bersifat menular ke seluruh penjuru Kepulauan Indonesia.

Selama tiga hari, fasilitator YKL Indonesia dan Wilker TWP Kapoposang melakukan penyadaran kepada masyarakat. Kegiatan yang dilakukan meliputi pemutaran film konservasi menggambarkan proses penyu bertelur, bagaimana peran penyu pada ekosistem, bentuk penanganan penyu yang terdampar atau tersangkut pada jaring nelayan dan bentuk konservasi yang dapat dilakukan.

Selanjutnya pemberian pemahaman dan diskusi komunitas membagi pengetahuan kepada masyarakat tentang perlindungan penyu dan melakukan diskusi dengan masyarakat mengenai gambaran keberadaan dan kondisi penyu untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam upaya pelestarian penyu.

Kampanye Pelestarian Penyu di Pulau Papandangan

Kegiatan lainnya yaitu kunjungan ke rumah-rumah warga dalam rangka pemasangan poster dan sticker dan pemasangan papan informasi di area pendaratan peneluran penyu di TWP Kapoposang untuk lebih mengingatkan warga tentang status perlindungan penyu.

Warga terlihat antusias mengikuti kegiatan ini, terlihat dari jumlah peserta yang mengikuti kegiatan kampanye serta peran aktif mereka dalam melakukan diskusi dan tanya jawab seputar pelestarian penyu yang telah dilakukan di Pulau Kapoposang. Kunjungan dari rumah ke rumah juga mendapat sambutan yang luar biasa dari warga di TWP Kapoposang, mereka dengan sukarela menempelkan sticker dan poster kampanye di kaca dan dinding-dinding rumah mereka.

Aparat desa dan tokoh masyarakat yang juga dilibatkan dalam kegiatan kampanye sangat mengapresiasi kegiatan tersebut dan berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan, menurut beliau kebanyakan warga belum memahami mengenai aturan pelarangan pemanfaatan spesies penyu sehingga perlu sosialisasi lebih intens lagi dari pemerintah terkait status perlindungan penyu.

Masyarakat di kawasan konservasi hanya memanfaatkan telur penyu untuk konsumsi pribadi dan tidak untuk dijual sedangkan induk penyu tidak diganggu, setelah bertelur mereka biarkan kembali ke laut.

Berita Terkait

Scroll to top